Saturday, April 5, 2014

Testimonies





Alhamdulillah, setidaknya rasa cinta ini bertambah dan air mata jatuh pada-Nya, terima kasih. Semoga kita selalu dalam lindungan Allah SWT dan hijrah lebih baik lagi. (Azalea, Depok)

Terima kasih atas segala motivasi Anda, hatiku sangat tergugah setelah membaca karya Anda, sangat bermanfaat, kunanti karya-karyamu yang akan datang. (Dewi Saputri Sussang)

Alhamdulillah nambah ilmu dan rasa cinta kepada-Nya dan kekasih-Nya, air mata pun jatuh teringat akan setiap kesalahan. Semangat terus untuk istiqomah selalu di jalan-Nya. Semoga draft kasarnya bisa cepat jadi draft halus deh, gak sabar mau baca novel karya kakak lagi. (Ima Nurafiyanti)

Bukunya Mbak Derry telah memilih saya, gak tahu kenapa justru judul dan cover bukunya kuat banget daya tariknya, ternyata di dalamnya jauh lebih menarik. Baca buku Mbak kayak sahabat yang menampar langsung ke pipi, tegas lugas. Terima kasih. (Fitri Ariyani)

Salam kenal kak, luar biasa bukunya, membuat saya terharu, rasanya ingin bercerita panjang sama kak Derry. (Rully Octavia)

Buku kaka yang judulnya ‘Selamat Tinggal Tuhanku, Aku Perempuan Merdeka’ bukunya keren banget, banyak nilai-nilai positif yang saya ambil dari buku kaka, saya tersentuh sekali saat membaca tulisan-tulisan kaka, temen-temen saya juga suka. (Elisa, Banjarmasin)

Aku udah selesai membaca buku Mbak, bukunya bagus banget, aku harap Mbak terus menulis buku-buku seperti ini karena sangat diperlukan oleh remaja zaman sekarang, terima kasih banyak atas inspirasinya. (Anon)

Saya mau berterima kasih atas buku yang sudah kaka tulis dan terbitkan, saya belajar banyak dari tulisan kaka, semoga Allah memberikan yang terbaik buat kaka. (Aldair Imaduddin, Bandung)

Hmm, habis baca buku Mbak, rasanya pengen meluk dan sharing dengan Mbak. (Yani, Makassar)

Salam kenal. Saya salah satu dari pembaca buku yang judulnya ‘Selamat Tinggal Tuhanku, Aku Perempuan Merdeka’. Saya sangat berapresiasi sekali dengan buku ini. (Encep)

Pertama kalinya aku merasakan betapa nikmat menangis di bawah sujud. Teruslah berkarya kak, semoga Allah memberkahi kaka dengan karya-karya. Syukron. (Yulia Anis)

Subhanallah, Maha Suci Allah yang senantiasa mengingatkan hamba-Nya untuk berendah hati. Baru sepersepuluh bagian yang saya baca, dan dari mukadimahnya hingga lembar di halaman 30 tak ada pesan yang tak berarti, tak ada hiasan yang seindah untaian kata yang sangat apa adanya ini, dan tak ada yang begitu menenangkan ketika kita menyadari kehinaan dalam suatu penyesalan dan permohonan maaf kepada-Nya. Terima kasih telah menjadi salah satu hamba yang menunjukkan titik terang hati untuk selalu istiqomah di jalan-Nya. #SELAMAT TINGGAL TUHANKU, AKU PEREMPUAN MERDEKA# Semoga Allah lebih banyak melahirkan duplikasi hamba seperti Anda. (Anon)

Aku udah baca buku kakak dan sangat tertarik, aku temukan hidayah di lembaran-lembaran tulisanmu. (Titiek Vrihatin, Jambi)

Kakak, adek udah baca lhoo bukunya kak Derry, iih bagus banget kak, rasanya pas udah abis baca pengen baca lagi kak.(Silviola Heriza, Aceh)

Kak, aku baru saja membaca buku kakak, subhanallah, isinya sangat menyentuh hati ini dan merubah diriku menjadi lebih baik insya Allah. (Nurul Shasya)

Kaka aku udah baca buku kaka, bagus banget. Sodara aku juga pada beli bukunya malah dibaca berkali-kali. Semoga sempet nulis buku terbaru dan ceritanya membuat pembaca makin terinspirasi buat selalu ke jalan Allah. (Dewi Masitoh, Jakarta)

Salam kenal, saya salah satu pembaca buku Mbak, sangat menginspirasi, belum selesai bacanya, tapi entah kenapa ingin menghubungi penulisnya. Semoga bisa sharing tentang Islam dan perempuan serta mempererat ukhuwah. (Ifa)

Thanks atas pelajarannya. Gak tau mau komen apa. Intinya terima kasih aja. Minimal saya bisa belajar bagaimana memperlakukan perempuan. Ini bukunya udah dijadikan buku wajib buat adik-adik perempuan di himpunan. (Waisul, Makassar)

Ini Ira yang suka baca tulisan kakak dari Medan. Semoga sukses selalu ya kak. (Ira, Medan)

Aku udah khatam baca bukunya, menurutku edisi abi otw yang paling kocak, insya Allah nanti pada waktunya kakak bakal dipertemukan dengan calon imam kakak, seperti layaknya Fatimah dan Ali, aamiin. (Rahma, Jakarta)

Berharap Derry sambung lagi tulisannya. (Hariyanti)

Kalo yang posisinya lagi pacaran baca buku yii mungkin berasa diomelin. Kalo yang baru putus akan ngerasa terkuatkan. Kalo posisinya udah jadi orangtua bakal makin ngelindungin kehormatan anak-anaknya. Kalo aktivis dakwah baca buku itu dan posisi dia lagi lengah, bakal berasa diomelin, serasa yii bilang gini, “Ayo dong bangkit, gak ada waktu lagi buat leye-leye, banyak perempuan yang perlu pundak kita, jangan biarin keduluan pundak-pundak yang lain.” Kata temen, dia suka gaya ceritanya, tiap judul cuma dikit-dikit, gak banyak basa-basi dan dia suka bagian cerita Ali dan Fatimah. Kalo kakak paling suka tentang perempuan pembuka pintu surga, bikin bangga profesi ibu rumah tangga. Lalu buat calon abi, mungkin dia bakal ngerasa dapet petunjuk lebih jelas tentang penulis dan memberanikan diri untuk selanjutnya, hehehe. (Rohmah Ruyani, Karawang)

Sebagai orang yang bisa dibilang kenal sama penulis, takjub sama perubahan yang penulis alami. Salut sama sistem dakwah yang gak tua dan kuno ini. Dari segi isi buku, aku lebih nganggap ini NASI PADANG! As you know, tau sendiri isi nasi padang apa aja kan? 1 porsi udah bikin kenyang banget. Santapan selezat itu dibungkus dengan hal sederhana. Isinya macem-macem, ada nasi yang empuk buat nambah ilmu, ada cabe yang pedas buat nyindir-nyindir diri sendiri, ada lauknya yang berlemak tapi tetap bikin nagih buat dibaca. Congrats yii. Bukunya AWESOME! (Pandu Wijaya Saputra, Pekanbaru)

Tentang perempuan, saya tidak tahu banyak dan saya tidak ingin menebak-nebak. Apa yang penulis tulis adalah buku yang bagus dan berani. Pembaca khususnya perempuan akan merasakan bagaimana dicaci dan dibenci oleh diri sendiri pada setiap partnya untuk kemudian ‘bangun’ dengan mata, telinga serta mulut tertutup untuk memudahkan hati menuntun ke jalan yang lurus. Kalimat ‘Save the best for the last’ barangkali menjadi kalimat yang tepat untuk keseluruhan buku ini, buat yang penasaran, selamat membaca. (Rifo Aditya, Tanjungpinang)

Alhamdulillah saya diperkenankan membaca buku ini oleh Allah, isinya keren banget asli. Meski baru sampai seratus halaman, tiap bab penuh kejutan, full motivasi, lugas, bahasa yang mudah dipahami dan tetap bernilai sastra tinggi. Penuh nasehat tanpa bermaksud menggurui. Pokoknya keren. (Suharto Seto, Tangerang)

‘Bagaimana Jika Aku Meminta Kehormatan Baru pada-Mu ya Rabb?’ Isi dari judul ditulisan kak Derry yang satu ini benar-benar menggetarkan hati, subhanallah. Andai banyak laki-laki dan suami yang membacanya. Berapa banyak lagi suami yang berjiwa mulia seperti dalam tulisan ini? Masih adakah? (Nadia Zahra, Pekanbaru)

Bukunya enggak bosen buat dibaca berulang-ulang. Keren beud dah pokoknya, hehe. (Jihan Raliby, Jakarta)

Bukunya sungguh menampar dan memotivasi. Congrats. Semoga saya juga bisa kembali merdeka. (Mega Ayu, Jakarta)

Recommended book, grab it fast guys! Belum khatam sih, tapi ciri-ciri buku bagus setauku pas selesai baca satu chapter, selalu penasaran dengan isi chapter selanjutnya. (Imam Rustandi, Banten)

Beberapa tulisan seolah meneteskan jeruk nipis di atas luka. Semakin merasa tak layak. Ah! Great! Adapun beberapa tulisan yang menggelitik hati. Mungkin karena Gii adalah aktris pembantu dalam kisah-kisah kelammu dahulu. Tak kusangka! Thanks for part 8th! Sukses memecah air mata. Ah, semoga aku dirahmati-Nya. Disegerakan hijrah menjadi perempuan merdeka! (Martha Regisna, Jakarta)

Belom selesai bacanya sih Der, tapi buku lo itu wow banget. Gaya bahasanya lo banget, terus kayak penulis-penulis melayu gitu, ya iyalah yaa. Ditunggu buku berikutnya. (Dhiah Resti, Depok)

Makasih yii, bukunya udah Laras terima. Kata-kata buat Laras, menyentuh banget. (Laras, Tanjungpinang)

Alhamdulillah, akhirnya buku yang dinanti-nantikan udah di tangan, jazakillah khairan Derry Oktriana Syofiadi, testimoninya luar biasa banget, menguatkan. (Widya Ayu Bestari, Tanjungpinang)

Selamat yaa ukh Derry Oktriana Syofiadi atas launching buku pertamanya, “Selamat Tinggal Tuhanku, Aku Perempuan Merdeka.” Semoga bermanfaat bagi umat, menjadi amal jariyah hingga akhirat. Aamiin ya Rabb. Syukron juga atas pesannya, suka banget. (Devi Syukmawaty, Tangerang)

Assalamu’alaikum Derry, alhamdulillah bukunya udah nyampe di tangan aku. Nih lagi aku baca, makasih banget buat pesan di awalnya. Insya Allah can be use the real syar’i. Mohon doanya, terus semangat buat nulis lagi ya. (Dewi Tri Rahayu, Batam)

Isi bukunya keren. Penulis berhasil mengemas tamparan yang didapat lalu membagi-bagikan 'tamparan' itu kepada setiap orang yang membaca bukunya. semoga buku ini mampu mengurangi korban-korban cinta 'tuhan' dan menambah pengorbanan untuk 'Tuhan'. Semangat menyebar kebaikan. Sukses DO! (Ari Akbar, Tanjungpinang)

Harus diakui, poin 3.75 bisa menjadi IPK bukumu dari skala 4.00 (Permana Juliansyah, Bandung)

Kak, bukunya bikin aku jatuh cinta, makasih (@kh_aistiqomah, Jawa Timur)

Covernya bikin penasaran, terlintas udah yang macem-macem setelah dibaca malah buat kita makin deket sama sang pencipta. Thanks, wait for your next book. (@RatihnurAfsyah)

Salut deh farmasis bisa nulis juga. Skripsi aja bisa apalagi novel ya kak? Hehe, ditunggu lembaran-lembaran berikutnya kak. (@shelladayu)

Ka, bukunya bagus sampe banyak yang tobur, jadi motivator aku ya kak. Salam kenal. (@JauzaRifa)

Kak Derry, aku udah beli dan baca bukunya. Setelah baca, makin bersyukur dengan apa yang sudah Allah tetapkan. Dan semuanya indah. Semoga perempuan lain juga meredeka. (@supiissupi)

Makasih kakak. Aku terinspirasi sama kakak. Mudah-mudahan Allah meridhoi jalan yang saya pilih kak. Aamiin. (@anhaa26)

Alhamdulillah bisa ketemu kakak meskipun berawal dari sebuah novel, novelnya bagus banget dan menyentuh banget dan novel kakak memotivasi banget biar selalu bersyukur sama Allah. Berharap semua jadi lebih baik. Aamiin. Pokoknya kakak inspirasi banget deh, sukses yah Kak Derry. (@noni_prihana, Medan)

Selamat Tinggal Tuhanku, Aku Perempuan Merdeka is a highly recommended book! Salut dengan alur cerita bukunya. Pembaca dibuat tertawa, nangis, kadang tertawa sambil nangis, haha. Ah filosofis sekali. Aku pun ingin membunuh perempuan ini. Bravo Derry Oktriana. (@Yofanims)

Buku yang luar biasa. Dakwah yang dikemas sedemikian rupa untuk bisa dipahami. Sedih, terharu, lucu, nangis sampai banjir pun saya baca buku ini ukhti (Nur Jannah, Medan)

Buat pembaca lain, dinantikan juga testimoninya, syukron ^_^

2 comments:

  1. saya baru selesai membaca buku nya mbak derry, kata-kaatanya tajam tapi tak kehilangan kecerdasan dan stimulus untuk para pembaca untuk lebih bijak dalam memaknai cinta,Tuhan dan realitas kehidupan, mungkin tidak semuanya dapat memahami, tapi saya seperti masuk ke dalam bagian di dalam tulisannnya. semoga kebaikan selalu mengiringi.ditunggu karya2 selanjutnyaaa... Barraakallah.

    ReplyDelete
  2. mbak bukunya bisa dipesan di mana?

    ReplyDelete