Tuesday, March 19, 2013

Sakit Jiwa


“Sakit jiwa!!!”, dua kata yang beberapa bulan terakhir ini kerap kali didengungkan di telingaku. Awalnya hanya segelintir orang yang mengatakannya, yah hanya teman-teman sekitaranku dengan ungkapan, “Sakit jiwa lu Der!!!” atau “Lu tuh freak banget Der!!!”. Dan responku hanyalah tertawa sambil mengatakan, “Iye, udah hampir schizofren ini menn.” Tentu saja mereka semakin menimpali dengan, “Emang udah sinting lu Der!!!”. Akhirnya kamipun tertawa bersama, haha. Ntah apa yang ada di pikiranku, menertawai diriku sendiri sepertinya. Perbuatan bodoh yang cukup menjadi rutinitas belakangan ini.
Dan sekarang, dua kata mematikan itu kembali menjadi perdebatan di meja makan. Aku memiliki seorang abang sepupu bernama Maulana Okta Rheza, ia sedang mengambil stase koasnya di bidang kejiwaan. Yah, dia seorang dokter muda dari Universitas Trisakti. Mungkin ini kesekian kalinya dia mengatakan hal yang sama dan berulang-ulang. Awalnya saat aku memangkas rambutku hingga tak lebih dari 2cm, dia mengatakan “Lu depresi banget ya Der? Mending lu cek dah ke dokter!”. Lalu sekitar beberapa minggu yang lalu ia katakan, “Lu tuh punya potensi besar buat sakit jiwa, asal ada pemicu yang cocok aja, lu bisa-bisa sakit jiwa beneran, kalo udah sampe schizofren, udah dah gak bakal sembuh lagi, percaya kata gua!”. Dan hari ini 19 Maret 2013,
dengan jari telunjuk yang membenarkan posisi kacamatanya ia mengatakan padaku dan adik sepupuku, “Kita liat aja 5 atau 10 tahun lagi, gua percaya banget lu bakal sakit jiwa beneran, ntar kita berdua jengukin kakak lu ini va di rumah sakit.” *gubrak* Pernyataan macam apa ini sodara-sodara, haha. Tapi dengan tetap santai aku mengatakan, “Kagak lah, Derry ntar yang bakal jengukin kalian berdua di RSJ, hahahahaha.” Terdengar tawa yang membahana di ruang makan.
Yah begitulah, dua kata yang luar biasa dan cukup menganggu pikiranku sekarang. Tapi biarkan saja, bukankah Allah lebih tahu apa-apa saja yang terbaik untuk hambanya? Hal yang paling aku percaya adalah, bagaimana mungkin aku berputus asa padahal rahmat Allah terus menerus dicurahkan pada hambanya? Bukankah sakit jiwa itu suatu bentuk penistaan terhadap takdir Allah? Mungkin gangguan kejiwaan itu memang ada, sudah ada atau akan tetap ada. Tapi selagi masih ditempuh dengan jalan ketaatan menuju keridhoan-Nya, insyaAllah semua akan baik-baik saja. Amin.
Akan ku akhiri tulisan ini dengan sebuah kisah tentang pasien rumah sakit jiwa beserta doa agar kita terhindar dari sakit jiwa. Hoho.
Alkisah tersebutlah kisah. Hihi. Di sebuah rumah sakit akan diadakan tes perkembangan kesehatan jiwa para pasien, maka dokter memanggil 3 orang pasiennya kedepan sebuah kolam renang yang tidak terisi air sama sekali.
Dokter  : kamu pasien 1, coba sebrangi kolam renang ini!
Pasien 1: aduh dok, saya gak bisa berenang, bisa-bisa saya mati tenggelam
Dokter  : (masih gak waras nih pasien 1) yak, pasien kedua, coba sebrangi kolam renang ini
Pasien 2: siap dok, akan saya sebrangi. (langsung meloncat dan bergaya seolah berenang hingga ke seberang kolam malah ditambah adegan hampir tenggelam) *gubrak*
Dokter  : (sama aja nih pasien 2, masih sama-sama gila) yak, terakhir pasien 3, coba sebrangi kolam renang ini
Pasien 3 : ah gak mau ah dok, emang saya bego!
Dokter  : (wah, udah waras nih pasien ini) loh kok bego? Emang kenapa?
Pasien 3 : ya iyalah dok, kolamnya dalem banget, dingin lagi airnya (jreeeeeng)
Dokter  : @#$%&*%$#@

Hahaha, kadang sakit jiwa itu menyenangkan sepertinya. Hidup mereka penuh warna, hihi. Ayo sama-sama istighfar yang tadinya ikutan ketawa. Astaghfirullah hal adzim. (^_^) Sekarang kita akhiri dengan doa yah :
Ya Allah ya Rabb, hari ini kami diingatkan lagi tentang kenikmatan iman dan Islam dari-Mu. Peliharalah hati kami agar terus mensyukuri seluruh nikmat-Mu itu. Kuatkan dan kekalkan hati kami untuk meyakini bahwa janji kemenangan-Mu adalah haq dan pertolongan-Mu sangat dekat. Jadikan saudara-saudara kami sebagai pengingat dalam kebaikan, bukan sebagai penjerumus kami untuk berbalik arah dari jalan-Mu yang lurus ini ya Rabb. Semoga keberkahan selalu tercurah pada Rasulullah SAW, keluarga, para sahabat dan para pengikut setianya. Dengan kerinduan hati yang sangat dalam, semoga Engkau berkenan mengumpulkan kami bersama mereka di Jannah-Mu. Amin amin ya Rabbal ‘alamin.

5 comments:

  1. orang yang gak waras juga gak sadar kalau dirinya gak waras, jadi yakin kalau diri kita ini bener-bener waras? atau jangan-jangan kita juga lagi gak sadar kita gak waras. haha. abaikan.

    ReplyDelete
    Replies
    1. *abaikan* haha, to, pengen bgt baca tulisan okto, tapi udah keder duluan ngliat english, (-____-)

      Delete
    2. hahaha. ya gimana dong yii, kan seperti yang tertera: "if it's no, i'll be under your bed tonight!" periksa bawah tempat tidur yii!!! haha.

      Delete
    3. untung tempat tidur yii disini gak ada kolongnya, hha

      Delete