Friday, December 19, 2014

Apakah Hanya Aku Tempatmu Bergantung?

Ketahuilah bahwa hati itu dalam perjalanan menuju Allah SWT dan negeri akhirat. Jalan yang benar sudah ditunjukkan. Begitu pula ujian jiwa dan amal, penghambat-penghambat jalan yang dapat disingkirkan dengan cahaya, kehidupan, dan kekuatannya dengan kesehatan pendengaran dan penglihatannya. Ada lima perkara yang akan memadamkan cahaya hati, menutupi penglihatan dan menyumbat pendengarannya, membuatnya bisu dan tuli, melemahkan kekuatannya, menggerogoti kesehatannya dan menghentikan tekadnya. Adapun kelima perkara itu ialah banyak bergaul dengan manusia, mengumbar harapan, bergantung kepada selain Allah SWT, kenyang dan banyak tidur. Siapa yang tidak merasakan semua ini, berarti hatinya mati. Sementara luka pada orang yang sudah mati tidak membuatnya merasa sakit.
Tidak ada kenikmatan, kelezatan, kesenangan dan kesempurnaan kecuali dengan mengetahui Allah SWT dan mencintai-Nya, merasa tentram saat menyebut-Nya, senang berdekatan dengan-Nya, dan rindu bersua dengan-Nya. Inilah surga dunia baginya, sebagaimana dia tahu bahwa kenikmatannya yang hakiki adalah kenikmatan di akhirat dan di surga. Dengan begitu, dia mempunyai dua surga. Surga yang kedua tidak dimasuki sebelum dia memasuki surga yang pertama. Lima perkara ini menjadi penghalang antara hati dan Allah SWT, menghambat perjalanannya dan menimbulkan penyakit di dalamnya, antara lain bergantung kepada selain Allah SWT.
Bergantung kepada selain Allah SWT merupakan perusak hati yang paling besar, dan tidak ada yang lebih berbahaya selain dari hal ini, tidak ada yang lebih menghambat kemaslahatan dan kebahagiaannya selain dari hal ini. Jika hati bergantung kepada selain Allah SWT, Allah SWT menyerahkannya kepada sesuatu yang dijadikannya sebagai tempat bergantung. Padahal, apa yang dijadikan sebagai tempat bergantung itu dihinakan Allah SWT dan dia tidak mendapatkan maksudnya karena dia beralih kepada selain Allah SWT sehingga dia tidak mendapatkan apa yang ada di sisi Allah SWT dan tidak mendapatkan dari apa yang dijadikannya sebagai tempat bergantung seperti yang diharapkannya. Firman Allah SWT, Dan mereka telah memilih tuhan-tuhan selain Allah SWT, agar tuhan-tuhan itu menjadi pelindung bagi mereka, sama sekali tidak! Kelak mereka (sesembahan) itu akan mengingkari penyembahan mereka terhadapnya, dan akan menjadi musuh bagi mereka.” (QS Maryam, 19:81-82)
Orang yang paling hina adalah yang bergantung kepada selain Allah SWT karena orang yang bergantung kepada selain Allah SWT seperti orang yang berlindung dari panas dan dingin dengan rumah laba-laba karena rumah laba-laba merupakan rumah yang paling rapuh. Secara umum, landasan dan pondasi syirik adalah bergantung kepada selain Allah SWT sehingga pelakunya mendapat kehinaan dan celaan. Allah SWT berfirman, Janganlah engkau mengadakan tuhan yang lain di samping Allah SWT, nanti engkau menjadi tercela dan terhina.” (QS Al-Isra’, 17:22)
(Ditulis ulang dari karya Ibnu’l Qayyim al-Jauziyyah)

Maka perhatikanlah apa-apa yang menjadi tempat kita bergantung…
Apakah hanya Dia satu-satunya?
Seolah Allah berkata, “Apakah hanya Aku tempatmu bergantung duhai hamba-Ku?”

No comments:

Post a Comment