Ketahuilah bahwa hati itu dalam perjalanan
menuju Allah SWT dan negeri akhirat. Jalan yang benar
sudah ditunjukkan. Begitu pula ujian jiwa dan amal,
penghambat-penghambat jalan yang dapat disingkirkan dengan cahaya, kehidupan,
dan kekuatannya dengan kesehatan pendengaran dan penglihatannya. Ada lima
perkara yang akan memadamkan cahaya hati, menutupi penglihatan dan menyumbat
pendengarannya, membuatnya bisu dan tuli, melemahkan kekuatannya, menggerogoti
kesehatannya dan menghentikan tekadnya. Adapun kelima perkara itu ialah banyak bergaul dengan manusia, mengumbar harapan, bergantung
kepada selain Allah SWT, kenyang dan banyak tidur. Siapa yang tidak
merasakan semua ini, berarti hatinya mati. Sementara luka pada orang yang sudah
mati tidak membuatnya merasa sakit.
Tidak ada kenikmatan,
kelezatan, kesenangan dan kesempurnaan kecuali dengan mengetahui Allah SWT dan
mencintai-Nya, merasa tentram saat menyebut-Nya, senang berdekatan dengan-Nya,
dan rindu bersua dengan-Nya. Inilah surga dunia baginya, sebagaimana dia tahu
bahwa kenikmatannya yang hakiki adalah kenikmatan di akhirat dan di surga. Dengan begitu, dia mempunyai dua surga. Surga
yang kedua tidak dimasuki sebelum dia memasuki surga yang pertama. Lima perkara
ini menjadi penghalang antara hati dan Allah SWT, menghambat perjalanannya dan
menimbulkan penyakit di dalamnya, antara lain bergantung kepada selain Allah
SWT.
Bergantung kepada
selain Allah SWT merupakan perusak hati yang paling besar, dan tidak ada yang
lebih berbahaya selain dari hal ini, tidak ada yang lebih menghambat
kemaslahatan dan kebahagiaannya selain dari hal ini. Jika hati bergantung
kepada selain Allah SWT, Allah SWT menyerahkannya kepada sesuatu yang
dijadikannya sebagai tempat bergantung. Padahal, apa yang dijadikan sebagai
tempat bergantung itu dihinakan Allah SWT dan dia tidak mendapatkan maksudnya
karena dia beralih kepada selain Allah SWT sehingga dia tidak mendapatkan apa
yang ada di sisi Allah SWT dan tidak mendapatkan dari apa yang dijadikannya
sebagai tempat bergantung seperti yang diharapkannya. Firman Allah SWT, “Dan mereka telah
memilih tuhan-tuhan selain Allah SWT, agar tuhan-tuhan itu menjadi pelindung
bagi mereka, sama sekali tidak! Kelak mereka (sesembahan) itu akan mengingkari
penyembahan mereka terhadapnya, dan akan menjadi musuh bagi mereka.” (QS
Maryam, 19:81-82)
Orang yang paling hina
adalah yang bergantung kepada selain Allah SWT karena orang yang bergantung
kepada selain Allah SWT seperti orang yang berlindung dari panas dan dingin
dengan rumah laba-laba karena rumah laba-laba merupakan rumah yang paling
rapuh. Secara umum, landasan dan pondasi syirik adalah bergantung kepada selain
Allah SWT sehingga pelakunya mendapat kehinaan dan celaan. Allah SWT berfirman,
“Janganlah engkau
mengadakan tuhan yang lain di samping Allah SWT, nanti engkau menjadi tercela
dan terhina.” (QS Al-Isra’, 17:22)
(Ditulis ulang dari karya Ibnu’l
Qayyim al-Jauziyyah)
Apakah
hanya Dia satu-satunya?
Seolah
Allah berkata, “Apakah hanya Aku tempatmu bergantung duhai hamba-Ku?”
No comments:
Post a Comment