“Sakit
jiwa!!!”, dua kata yang beberapa bulan terakhir ini kerap
kali didengungkan di telingaku. Awalnya hanya segelintir orang yang
mengatakannya, yah hanya teman-teman sekitaranku dengan ungkapan, “Sakit jiwa lu Der!!!” atau “Lu
tuh freak banget Der!!!”. Dan responku hanyalah tertawa sambil
mengatakan, “Iye, udah hampir schizofren ini menn.” Tentu saja mereka semakin
menimpali dengan, “Emang udah sinting lu Der!!!”. Akhirnya
kamipun tertawa bersama, haha. Ntah apa yang ada di pikiranku, menertawai
diriku sendiri sepertinya. Perbuatan bodoh yang cukup menjadi rutinitas
belakangan ini.
Dan
sekarang, dua kata mematikan itu kembali menjadi perdebatan di meja makan. Aku
memiliki seorang abang sepupu bernama Maulana Okta Rheza, ia sedang mengambil
stase koasnya di bidang kejiwaan. Yah, dia seorang dokter muda dari Universitas
Trisakti. Mungkin ini kesekian kalinya dia mengatakan hal yang sama dan
berulang-ulang. Awalnya saat aku memangkas rambutku hingga tak lebih dari 2cm,
dia mengatakan “Lu depresi banget ya Der? Mending lu
cek dah ke dokter!”. Lalu sekitar beberapa minggu yang lalu ia katakan, “Lu tuh punya potensi besar buat sakit jiwa, asal ada
pemicu yang cocok aja, lu bisa-bisa sakit jiwa beneran, kalo udah sampe
schizofren, udah dah gak bakal sembuh lagi, percaya kata gua!”. Dan hari ini 19
Maret 2013,
dengan jari telunjuk yang membenarkan posisi kacamatanya ia mengatakan padaku dan adik sepupuku, “Kita liat aja 5 atau 10 tahun lagi, gua percaya banget lu bakal sakit jiwa beneran, ntar kita berdua jengukin kakak lu ini va di rumah sakit.” *gubrak* Pernyataan macam apa ini sodara-sodara, haha. Tapi dengan tetap santai aku mengatakan, “Kagak lah, Derry ntar yang bakal jengukin kalian berdua di RSJ, hahahahaha.” Terdengar tawa yang membahana di ruang makan.
dengan jari telunjuk yang membenarkan posisi kacamatanya ia mengatakan padaku dan adik sepupuku, “Kita liat aja 5 atau 10 tahun lagi, gua percaya banget lu bakal sakit jiwa beneran, ntar kita berdua jengukin kakak lu ini va di rumah sakit.” *gubrak* Pernyataan macam apa ini sodara-sodara, haha. Tapi dengan tetap santai aku mengatakan, “Kagak lah, Derry ntar yang bakal jengukin kalian berdua di RSJ, hahahahaha.” Terdengar tawa yang membahana di ruang makan.
Yah
begitulah, dua kata yang luar biasa dan cukup menganggu pikiranku sekarang. Tapi
biarkan saja, bukankah Allah lebih tahu apa-apa saja yang terbaik untuk
hambanya? Hal yang paling aku percaya adalah, bagaimana
mungkin aku berputus asa padahal rahmat Allah terus menerus dicurahkan pada
hambanya? Bukankah sakit jiwa itu suatu bentuk penistaan terhadap takdir
Allah? Mungkin gangguan kejiwaan itu memang ada, sudah ada atau akan tetap ada.
Tapi selagi masih ditempuh dengan jalan ketaatan menuju keridhoan-Nya, insyaAllah
semua akan baik-baik saja. Amin.
Akan
ku akhiri tulisan ini dengan sebuah kisah tentang pasien rumah sakit jiwa
beserta doa agar kita terhindar dari sakit jiwa. Hoho.
Alkisah
tersebutlah kisah. Hihi. Di sebuah rumah sakit akan diadakan tes perkembangan
kesehatan jiwa para pasien, maka dokter memanggil 3 orang pasiennya kedepan
sebuah kolam renang yang tidak terisi air sama sekali.
Dokter : kamu pasien 1, coba sebrangi kolam renang
ini!
Pasien 1: aduh dok,
saya gak bisa berenang, bisa-bisa saya mati tenggelam
Dokter : (masih gak waras nih pasien 1) yak, pasien
kedua, coba sebrangi kolam renang ini
Pasien 2: siap dok,
akan saya sebrangi. (langsung meloncat dan bergaya seolah berenang hingga ke
seberang kolam malah ditambah adegan hampir tenggelam) *gubrak*
Dokter : (sama aja nih pasien 2, masih sama-sama
gila) yak, terakhir pasien 3, coba sebrangi kolam renang ini
Pasien 3 : ah gak
mau ah dok, emang saya bego!
Dokter : (wah, udah waras nih pasien ini) loh kok
bego? Emang kenapa?
Pasien 3 : ya
iyalah dok, kolamnya dalem banget, dingin lagi airnya (jreeeeeng)
Dokter : @#$%&*%$#@
Hahaha,
kadang sakit jiwa itu menyenangkan sepertinya. Hidup mereka penuh warna, hihi.
Ayo sama-sama istighfar yang tadinya ikutan ketawa. Astaghfirullah hal adzim.
(^_^) Sekarang kita akhiri dengan doa yah :
Ya Allah ya Rabb, hari ini
kami diingatkan lagi tentang kenikmatan iman dan Islam dari-Mu. Peliharalah
hati kami agar terus mensyukuri seluruh nikmat-Mu itu. Kuatkan
dan kekalkan hati kami untuk meyakini bahwa janji kemenangan-Mu adalah haq dan
pertolongan-Mu sangat dekat. Jadikan saudara-saudara kami sebagai
pengingat dalam kebaikan, bukan sebagai penjerumus kami untuk berbalik arah
dari jalan-Mu yang lurus ini ya Rabb. Semoga keberkahan selalu tercurah pada
Rasulullah SAW, keluarga, para sahabat dan para pengikut setianya. Dengan
kerinduan hati yang sangat dalam, semoga Engkau berkenan mengumpulkan kami
bersama mereka di Jannah-Mu. Amin amin ya Rabbal ‘alamin.
orang yang gak waras juga gak sadar kalau dirinya gak waras, jadi yakin kalau diri kita ini bener-bener waras? atau jangan-jangan kita juga lagi gak sadar kita gak waras. haha. abaikan.
ReplyDelete*abaikan* haha, to, pengen bgt baca tulisan okto, tapi udah keder duluan ngliat english, (-____-)
Deletehahaha. ya gimana dong yii, kan seperti yang tertera: "if it's no, i'll be under your bed tonight!" periksa bawah tempat tidur yii!!! haha.
Deleteuntung tempat tidur yii disini gak ada kolongnya, hha
Deleteyah gagal. ._.
ReplyDelete