Bismillah,
tulisan kali ini dikhususkan untuk membahas sekelumit tentang buku perdana yang
penulis susun dengan judul ‘Selamat Tinggal Tuhanku, Aku Perempuan Merdeka’. Buku
ini diterbitkan melalui penerbit Indie Publishing dengan ukuran 14x21cm dan
tebal sekitar 386 halaman. Adapun tema yang diangkat dari buku ini adalah
mengenai perjuangan seorang perempuan yang berusaha berhijrah dari masa
jahiliyah menuju masa yang penuh dengan nilai-nilai Islam. Selama perjalanannya,
dibahas pula mengenai banyak hal tentang para pemuda dengan peradabannya, para
perempuan dengan kehormatannya, para orangtua dengan sikapnya, para aktivis
dakwah dengan perjuangannya hingga tentang perasaan penulis saat merayakan
kematian Ayahnya dan luluh lantaknya ekspektasi penulis saat satu sosok
laki-laki yang ia kagumi selama ini mendadak memproklamirkan dirinya sebagai
seorang ateis. Dan dari keseluruhan rentetan perjalanan itu akan mengantarkan
para pembaca tentang definisi baru dari ‘pemuda’, ‘ekspektasi’, ‘kehormatan’
hingga ‘kematian’. Besar harapan penulis agar para pembaca dapat menyelami
lautan hikmah yang diangkat dari kisah-kisah nyata di dalamnya. Berikut penulis
lampirkan beberapa kalimat yang terdapat di dalam buku ini:
1. Bukankah meng-Islam-kan
seseorang yang Islam jauh lebih sulit ketimbang mengubah plutonium?
2. Satu hal lagi yang harus
disadari oleh para orangtua, yaitu benar atau tidaknya sesuatu, tidak dilihat
dari siapa yang mengatakannya, entah itu anak kecil, para pemuda atau orangtua,
karena hakikat kebenaran bukanlah dilihat dari usia, melainkan dari pemahaman
dan tindakan untuk memisahkan antara yang haq dan yang batil.
3. Jika banyak buku memojokkan pria
dalam hal ini maka biarkan aku meramu sebuah tulisan yang menggugat kaumku
sendiri para perempuan.
4. “Perempuan mana yang sanggup
melindungi kehormatan saudara-saudara perempuannya padahal ia tak mampu
melindungi kehormatan dirinya sendiri?” Kalimat inilah yang mendadak menjadi
sebuah tamparan bagiku, seorang perempuan yang baru aku kenal mengatakannya
dengan lantang.
5. “Kita itu berbeda, kamu mampu
mengatakan ini itu padaku, namun kamu tak akan pernah tahu bagaimana rasanya
telah kehilangan kehormatan dan memikirkan laki-laki baik hati mana yang sudi
menjemputku. Biarkan saja aku dengan caraku, sepertinya Tuhan telah memalingkan
wajah-Nya dariku! Assalamu’alaikum.”
6. Pernah terbayangkah oleh kalian
bagaimana seorang perempuan yang sedang berusaha menerapkan Islam secara kaffah
ini tiba-tiba dipertemukan dan terlanjur menambatkan ekspektasi pada seseorang
yang bahkan meragukan keberadaan Tuhan?
7. What can I say? I am the one who
put the ‘fun’ in ‘funeral’ (@oktopw)
8. Aku bukanlah Maryam yang
memperoleh penjagaan langsung dari Tuhannya, aku juga bukan seorang perempuan
yang terlahir dari keluarga alim ulama, aku hanya seorang perempuan di akhir
zaman yang berusaha menghijrahkan dirinya dan menjadikan sisa usianya sebagai
bentuk penebusan dan pengabdian atas masa-masa yang dilaluinya dalam
kejahiliyahan.
Itulah beberapa cuplikan kalimat yang terdapat di dalam
buku ini, semoga dapat memberikan secercah cahaya mengenai tema yang diangkat
oleh penulis. Selain itu, buku
inipun ditutup dengan sebuah muhasabah sebagai parameter tergugah tidaknya mata
hati para pembaca melalui berbagai kutipan risalah langit dan hadis-hadis
Rasulullah. Muhasabah ini disusun sedemikian rupa
sehingga pembaca akan merasa seolah sedang berdialog dengan Rabb Penciptanya.
Untuk pemesanan buku ini dapat dilakukan di website
resmi Indie Publishing, atau dapat juga dengan mengirimkan pesan melalui
message ke inbox FB Derry Oktriana Syofiadi, twitter @DOktriana, email derryoktriana@gmail.com, atau nomor handphone
085668600060. Mohon disertakan alamat lengkap, nama penerima dan nomor telepon
yang dapat dihubungi ya. Harga buku ini Rp 50.000,- dan belum termasuk ongkos
pengiriman. Bagi teman-teman yang bertempat tinggal di sekitar Jabodetabek
dapat mengagendakan untuk hadir di launching buku penulis yang insya Allah akan
diadakan pada hari Minggu, 15 Desember 2013 pukul 13.00-15.00 di Gedung Serba
Guna Universitas Pancasila (GSG UP). Acara ini tidak dipungut biaya apapun dan
sekaligus menjadi rangkaian acara Islamic Book Fair yang diselenggarakan oleh
SKI KMUP mulai tanggal 12-15 Desember nanti. Selain bazar buku, ada juga bazar
khimar, jilbab, pashmina, bedah buku, konser amal untuk Suriah, tabligh akbar
dan masih banyak lagi. Jadi, ditunggu kedatangannya ya. Barakallah buat kita
semua. ^_^
rumah baru...^__^
ReplyDeletelebih adem liatnya... :D
belum selesai di tata rumahnya, ini cuma hasil pembajakan, mendadak lupa cara coding html -_-
Delete