Alhamdulillah, setidaknya rasa cinta ini
bertambah dan air mata jatuh pada-Nya, terima kasih. Semoga kita selalu dalam
lindungan Allah SWT dan hijrah lebih baik lagi.
(Azalea, Depok)
Terima kasih atas segala motivasi Anda, hatiku
sangat tergugah setelah membaca karya Anda, sangat bermanfaat, kunanti
karya-karyamu yang akan datang. (Dewi
Saputri Sussang)
Alhamdulillah nambah ilmu dan rasa cinta
kepada-Nya dan kekasih-Nya, air mata pun jatuh teringat akan setiap kesalahan.
Semangat terus untuk istiqomah selalu di jalan-Nya. Semoga draft kasarnya bisa
cepat jadi draft halus deh, gak sabar mau baca novel karya kakak lagi. (Ima Nurafiyanti)
Bukunya Mbak Derry telah memilih saya, gak tahu
kenapa justru judul dan cover bukunya kuat banget daya tariknya, ternyata di
dalamnya jauh lebih menarik. Baca buku Mbak kayak sahabat yang menampar
langsung ke pipi, tegas lugas. Terima kasih. (Fitri Ariyani)
Salam kenal kak, luar biasa bukunya, membuat saya
terharu, rasanya ingin bercerita panjang sama kak Derry. (Rully Octavia)
Buku kaka yang judulnya ‘Selamat Tinggal
Tuhanku, Aku Perempuan Merdeka’ bukunya keren banget, banyak nilai-nilai
positif yang saya ambil dari buku kaka, saya tersentuh sekali saat membaca
tulisan-tulisan kaka, temen-temen saya juga suka. (Elisa, Banjarmasin)
Aku udah selesai membaca buku Mbak, bukunya
bagus banget, aku harap Mbak terus menulis buku-buku seperti ini karena sangat
diperlukan oleh remaja zaman sekarang, terima kasih banyak atas inspirasinya. (Anon)
Saya mau berterima kasih atas buku yang sudah
kaka tulis dan terbitkan, saya belajar banyak dari tulisan kaka, semoga Allah
memberikan yang terbaik buat kaka. (Aldair
Imaduddin, Bandung)
Hmm, habis baca buku Mbak, rasanya pengen meluk
dan sharing dengan Mbak. (Yani,
Makassar)
Salam kenal. Saya salah satu dari pembaca buku
yang judulnya ‘Selamat Tinggal Tuhanku, Aku Perempuan Merdeka’. Saya sangat
berapresiasi sekali dengan buku ini. (Encep)
Pertama kalinya aku merasakan betapa nikmat
menangis di bawah sujud. Teruslah berkarya kak, semoga Allah memberkahi kaka
dengan karya-karya. Syukron. (Yulia
Anis)
Subhanallah, Maha Suci Allah yang senantiasa
mengingatkan hamba-Nya untuk berendah hati. Baru sepersepuluh bagian yang saya
baca, dan dari mukadimahnya hingga lembar di halaman 30 tak ada pesan yang tak
berarti, tak ada hiasan yang seindah untaian kata yang sangat apa adanya ini,
dan tak ada yang begitu menenangkan ketika kita menyadari kehinaan dalam suatu
penyesalan dan permohonan maaf kepada-Nya. Terima kasih telah menjadi salah
satu hamba yang menunjukkan titik terang hati untuk selalu istiqomah di
jalan-Nya. #SELAMAT TINGGAL TUHANKU, AKU PEREMPUAN MERDEKA# Semoga Allah lebih
banyak melahirkan duplikasi hamba seperti Anda. (Anon)
Aku udah baca buku kakak dan sangat tertarik,
aku temukan hidayah di lembaran-lembaran tulisanmu. (Titiek Vrihatin, Jambi)
Kakak, adek udah baca lhoo bukunya kak Derry,
iih bagus banget kak, rasanya pas udah abis baca pengen baca lagi kak.(Silviola Heriza, Aceh)
Kak, aku baru saja membaca buku kakak,
subhanallah, isinya sangat menyentuh hati ini dan merubah diriku menjadi lebih
baik insya Allah. (Nurul Shasya)
Kaka aku udah baca buku kaka, bagus banget.
Sodara aku juga pada beli bukunya malah dibaca berkali-kali. Semoga sempet
nulis buku terbaru dan ceritanya membuat pembaca makin terinspirasi buat selalu
ke jalan Allah. (Dewi Masitoh, Jakarta)
Salam kenal, saya salah satu pembaca buku Mbak,
sangat menginspirasi, belum selesai bacanya, tapi entah kenapa ingin
menghubungi penulisnya. Semoga bisa sharing tentang Islam dan perempuan serta
mempererat ukhuwah. (Ifa)
Thanks atas pelajarannya. Gak tau mau komen
apa. Intinya terima kasih aja. Minimal saya bisa belajar bagaimana
memperlakukan perempuan. Ini bukunya udah dijadikan buku wajib buat adik-adik
perempuan di himpunan. (Waisul,
Makassar)
Ini Ira yang suka baca tulisan kakak dari
Medan. Semoga sukses selalu ya kak. (Ira,
Medan)
Aku udah khatam baca bukunya, menurutku edisi
abi otw yang paling kocak, insya Allah nanti pada waktunya kakak bakal
dipertemukan dengan calon imam kakak, seperti layaknya Fatimah dan Ali, aamiin.
(Rahma, Jakarta)
Berharap Derry sambung lagi tulisannya. (Hariyanti)
Kalo yang posisinya
lagi pacaran baca buku yii mungkin berasa diomelin. Kalo yang baru putus akan
ngerasa terkuatkan. Kalo posisinya udah jadi orangtua bakal makin ngelindungin
kehormatan anak-anaknya. Kalo aktivis dakwah baca buku itu dan posisi dia lagi lengah,
bakal berasa diomelin, serasa yii bilang gini, “Ayo dong bangkit, gak ada waktu
lagi buat leye-leye, banyak perempuan yang perlu pundak kita, jangan biarin
keduluan pundak-pundak yang lain.” Kata temen, dia suka gaya ceritanya, tiap
judul cuma dikit-dikit, gak banyak basa-basi dan dia suka bagian cerita Ali dan
Fatimah. Kalo kakak paling suka tentang perempuan pembuka pintu surga, bikin
bangga profesi ibu rumah tangga. Lalu buat calon abi, mungkin dia bakal ngerasa
dapet petunjuk lebih jelas tentang penulis dan memberanikan diri untuk
selanjutnya, hehehe. (Rohmah Ruyani,
Karawang)
Sebagai orang yang
bisa dibilang kenal sama penulis, takjub sama perubahan yang penulis alami.
Salut sama sistem dakwah yang gak tua dan kuno ini. Dari segi isi buku, aku lebih
nganggap ini NASI PADANG! As you know, tau sendiri isi nasi padang apa aja kan?
1 porsi udah bikin kenyang banget. Santapan selezat itu dibungkus dengan hal
sederhana. Isinya macem-macem, ada nasi yang empuk buat nambah ilmu, ada cabe
yang pedas buat nyindir-nyindir diri sendiri, ada lauknya yang berlemak tapi
tetap bikin nagih buat dibaca. Congrats yii. Bukunya AWESOME! (Pandu Wijaya Saputra, Pekanbaru)
Tentang perempuan,
saya tidak tahu banyak dan saya tidak ingin menebak-nebak. Apa yang penulis tulis
adalah buku yang bagus dan berani. Pembaca khususnya perempuan akan merasakan
bagaimana dicaci dan dibenci oleh diri sendiri pada setiap partnya untuk
kemudian ‘bangun’ dengan mata, telinga serta mulut tertutup untuk memudahkan
hati menuntun ke jalan yang lurus. Kalimat ‘Save the best for the last’
barangkali menjadi kalimat yang tepat untuk keseluruhan buku ini, buat yang
penasaran, selamat membaca. (Rifo
Aditya, Tanjungpinang)
Alhamdulillah saya
diperkenankan membaca buku ini oleh Allah, isinya keren banget asli. Meski baru
sampai seratus halaman, tiap bab penuh kejutan, full motivasi, lugas, bahasa
yang mudah dipahami dan tetap bernilai sastra tinggi. Penuh nasehat tanpa
bermaksud menggurui. Pokoknya keren. (Suharto
Seto, Tangerang)